Aksi Doa Bersama Masyarakat Mimika Dalam Rang Menolak Transmigrasi Lokal Dan Nasional ( Photo Doc : PPN.COM ) |
Timika | Penapapuanews.com - Sekelompok masyarakat Yang Tergabung Dalam Aksi doa Penolakan Transmigrasi Ke Papua Aksi Di Lakukan di Gereja Kemah Injil (Kingmi) Jemaat Bahtera depan Polsek Mimika Baru, Jalan C Heatubun, Mimika, Papua Tengah, Jumat (15/11/2024).
Mereka Bertujuan berdoa di tempat dalam rangka menolak transmigrasi lokal dan nasional yang akan dilakukan pemerintah pusat.
Aksi doa bersama di tempat ini merupakan wujud penolakan terhadap program transmigrasi ke Papua dimana Mimika juga termasuk salah satu daerah yang menjadi sasaran transmigrasi.
Aksi mengangkat tema “Papua tanah injil, Papua tidak ada tanah kosong, Papua diisi oleh masyarakat tujuh wilayah adat”
Menurut informasi yang diperoleh Penapapuanews.com, massa sebelumnya hendak berdemo di kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Mimika.
polisi tidak memberikan izin dengan berdalih kelompok ini tidak memberikan pemberitahuan.
Ketua Biro Keadilan dan Perdamaian Gereja Kingmi Klasis Mimika, Pendeta Beni Kayame mengatakan, program transmigrasi merupakan hal yang bahaya.
Kata Pendeta Beni, program transmigrasi ke wilayah Papua juga merupakan bencana bagi Papua. "Itu bahaya, itu bencana bagi Papua. Salah satu program transmigrasi baik lokal maupun nasional, itu cara-cara pencuri," ujarnya saat berorasi dalam aksi tersebut.
"Yesus bilang jangan mencuri, semua orang harus mematuhi. Tuhan sudah membagikan tapal batas, sudah memberikan identitas. Tanah ini milik adat, hukum adat adalah hukum tuhan," tambahnya.
Beni mengatakan, selama ini tidak ada keadilan, tidak ada nilainya manusia di tanah Papua. Oleh karena itu, menurut Beni Papua tidak butuh transmigrasi lokal maupun nasional.
Orang Papua hanya ingin hidup damai, aman dan sejahtera di atas tanahnya sendiri.
"Kami orang Papua menolak transmigrasi itu. Kami tolak rencana transmigrasi oleh pemerintah, Papua bukan tanah kosong," teriaknya lantang.(MG)
Posting Komentar