PENA PAPUA - NEWS, TIMIKA | – Video berdurasi 3 menit 56 detik marak beredar di laman media sosial warga Kota Timika sejak 19 Juli 2022 lalu. Dalam video tersebut tampak seorang warga menunjukkan butiran mirip pecahan kaca dalam ukuran kecil yang tercampur dalam bungkusan obat yang siap diminum (puyer).
Video pertamakali diposting akun facebook John Koto. Dalam narasi dituliskan pada tanggal 19 juli 2022 salah satu warga di Kelurahan Timika Indah menemukan gilingan kaca dalam bungkusan obat setelah pulang dari klinik RF.
Adapun kronologis kejadian, pada hari Senin pukul 03.20 WIT, seorang anak berusia 2 tahun mengalami sakit malaria, lalu dibawa keluarga ke salah satu klinik di kota Timika.
Masukan Iklan :
Petugas klinik melayani pendaftaran pasien. Dua menit setelah pendaftan, dokter menyuruh pasien masuk di ruang pemeriksaan. Setelah diperiksa, dokter minta pasien menunggu di ruang tunggu.
Tiga menit kemudian petugas klinik memanggil pasien untuk menerima obat. Anak tersebut bersama keluarganya pulang.
Sesampainya di rumah, karena anak itu tertidur tidak dikasih minum obat. Barulah pada pagi hari, mamanya membuka dosis obat lalu ditumpahkan gilingan obat ke dalam senduk makan kemudian tuangkan air sedikit dalam senduk lalu aduk.
Hasil adukannya obat lain hancur tapi ada butir-butir lain dalam obat itu tidak hancur. Setelah diperhatikan, ada gilingan kaca sehingga tidak bisa hancur sehingga obat tidak diminum.
Postingan John Koto lantas mendapat tanggapan beragam yang meminta polisi mengusut kasus tersebut. Namun salah satu diantara kesekian tanggapan ada akun resmi dokter Moses Untung Yang merupakan dokter Klinik RF.
Masukan Iklan :
Berikut tanggapan dokter Moses atas postingan John Koto.
“Terima kasih atas informasinya. Perkenalkan saya dr. Moses Untung, dokter di Klinik Rafael. Kami mohon maaf atas kejadian yang bapak alami.
Perihal informasi yang bapak sampaikan, izinkan kami memberikan penjelasan bahwa untuk setiap obat puyer kami menembahkan gula pasir untuk campuran obat. Petugas kami mungkin kurang teliti dalam mencampur obat tersebut sehingga semua tidak hancur saat dibuat. Kami bersedia untuk menjelaskan lebih lanjut kepada bapak dan keluarga pasien. Demikian penjelasan kami, sekali lagi kami memohon maaf atas kejadian ini. Terima kasih, Tuhan memberkati. ( MG )
Reporter : Maico Gobay
Posting Komentar